Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin ke Belarusia, Ukraina Waspadai Perbatasan

Presiden Rusia Vladimir Putin ke Belarus, Zelensky mengatakan bahwa melindungi perbatasan Ukraina adalah prioritas.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa melindungi perbatasan Ukraina adalah prioritas. Hal itu disampaikannya menyusul kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Belarusia.

Dia menegaskan bahwa negaranya siap untuk semua kemungkinan skenario dengan Rusia dan sekutunya Belarus. Kyiv telah memperingatkan bahwa Belarus dapat ditarik ke dalam konflik.

Pada pidato malam, Zelensky mengatakan kepada warga Ukraina bahwa dirinya menyerukan kepada negara Barat untuk memberi Kyiv pertahanan udara sebagai langkah untuk menghentikan invasi Rusia.

Pada Senin (19/12/2022) pagi, peringatan serangan udara kembali terdengar di Kyiv dan Ukraina bagian Timur disertai video ledakan dan sistem pertahanan udara negara itu dibagikan di media sosial.

"Melindungi perbatasan kami, baik dengan Rusia dan Belarusia adalah prioritas konstan kami," kata Zelensky.

Pernyataan Zelensky itu diungkap setelah pertemuan pada Minggu (18/12/2022) dengan komando militer utama Ukraina. 

"Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario pertahanan," lanjutnya, seperti dilansir dari CNA, Senin (19/12/2022).

Sementara itu, pada malam kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Belarusia, Zelensky berbicara tentang kemungkinan serangan baru Rusia dan bisa berasal dari Belarusia.

Pejabat di Kyiv telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Belarusia dapat bergabung dengan pasukan Rusia, dan menjadi serangan baru dan membentuk kelompok kedua dalam perang.

Zelensky mengatakan bahwa apapun bujukan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko untuk Rusia tidak akan membantu mereka.

"Ini tidak akan membantu mereka, sama seperti semua gagasan buruk lainnya dalam perang melawan Ukraina dan Rusia," kata Zelensky.

Belarusia adalah salah satu sekutu terdekat Rusia dan Lukashenko mengizinkan wilayah negaranya digunakan untuk memulai invasi 24 Februari 2022 ke Ukraina.  Akan tetapi, Lukashenko telah mengatakan berulang kali bahwa dia tidak berniat mengirim pasukan negaranya ke Ukraina.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper